Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Hadis "Pasukan Panji Hitam" dan Penggunaanya dalam Sejarah Politik Muslim Abad Pertengahan

Gambar
M. Khoirul Huda A.      Pendahuluan Munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) melahirkan perdebatan di kalangan akademik. Bagi para pengkaji hadis, wacana yang mereka hadirkan banyak bersumber dari hadis-hadis Nabi. Hal ini menjadi isu menarik bagi para pengkaji hadis Nabi saw. Penggunaan hadis untuk mendukung agenda politik kekuasaan merupakan fenomena yang jamak terjadi dalam dunia Islam. Berdirinya Daulah Bani Abbas pada abad kedua hijriah misalnya banyak didukung dengan kampanye politik yang menggunakan hadis-hadis Nabi tentang akhir zaman. Baik hadis-hadis sahih maupun yang lemah dan palsu. Para ulama hadis sudah berusaha menjernihkan persoalan dengan meneliti hadis-hadis tersebut berikut kepalsuannya. Bahkan, setelah berdirinya Daulah Bani Abbas para sarjana yang pro terhadap pemerintah saat itu mengembangkan hadis palsu dan lemah. Para ulama hadis berupaya menjernihkan situasi dengan melakukan kritik hadis. Namun, situasi saat itu sungguh unik. Pemerin

Rasulullah Melarang Membunuh dengan Api (2)

Dalam sebuah artikel berjudul Kalian Mencontoh Salaf Dalam Pembakaran Kalian Mencontoh Salaf Dalam Pembakaran yang ditulis oleh Syekh Husen Ibnu Mahmud dan diterjemahkan oleh Abu Sulaiman al-Arkhabili, dikatakan bahwa melakukan pembakaran terhadap manusia, pernah dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib dan Khalid bin al-Walid.  Namun demikian, riwayat yang kuat tentang praktik pembakaran manusia hidup-hidup hanya ada satu. Yaitu yang dilakukan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dua riwayat lainnya yang melibatkan Khalifah Abu Bakar dan sahabat Khalid bin al-Walid belum penulis temukan. Karenanya, dalam pembahasan ini, penulis akan membatasi pada riwayat mengenai praktik Khalifah Ali bin Abi Thalib. Kesahihan riwayat pembakaran Khalifah Ali bin Abi Thalib dapat dipertanggungjawabkan karena riwayat tersebut disebutkan dalam kitab Sahih Ibn Hibban . Yang mengindikasikan bahwa riwayat tersebut sahih.  Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah pernyat

Rasulullah Melarang Membunuh dengan Api

M. Khoirul Huda ISIS ( Islamic State of Iraq and Syiria ) melakukan aksi yang benar-benar brutal. Setelah berhasil menangkap pilot Jordania, mereka membakarnya hidup-hidup. Aksi ini memicu perhatian dunia. Raja Jordania menyatakan perang secara terbuka kepada kelompok ISIS. Dia menyatakan akan memimpin secara langsung serangan terhadap kelompok tersebut. Terlepas dari kasus tersebut, sebagai ummat Islam yang mengikuti manhaj salaf, kita hendaknya berlepas diri dari perbuatan semacam itu. Membakar makhluk hidup bukan bagian dari ajaran Islam menurut manhaj salaf. Karena, perbuatan tersebut bertentangan dengan hadis-hadis sahih yang bersumber dari Rasulullah saw. Nabi Muhammad saw. pernah melarang umatnya menggunakan api ketika mengeksekusi mati. Dalam riwayat yang sahih dikatakan, la yanbaghi li ahad an yu’addzib bin nar illa allah (tidak pantas menyiksa dengan api kecuali Allah). Hadis ini diriwayatkan dalam kitab-kitab Sirah Nabawiyyah dan kitab-kitab hadis. Kualitasnya sa