Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Kesahihan Hadis Jihad Akbar Melawan Nafsu

Gambar
M. Khoirul Huda Ada sebagian kecil umat Islam yang menggebu-gebu semangat jihadnya. Menurut mereka, segala permasalahan di negeri ini, dan negeri-negeri Islam lainnya, hanya dapat selesai dengan jihad. Jihad yang mereka maksud adalah berperang secara fisik. Bunuh-bunuhan. Qital. Itu kata mereka. Dalam setiap forum pengajian, seminar, diskusi, dan omongan-omongan di antara sesamanya, jihad selalu disebut berulang-ulang. Seperti tidak ada kata lain yang lebih indah selain jihad. Para juru bicara mereka, setiap berbicara dalam forum-forum pengajian, tidak lupa memompakan semangat berjihad. Tidak boleh ada disenting opinion . Opini lain yang berbeda. Semisal opini yang menyatakan keragaman makna jihad. Selain perang juga bisa bermakna kerja keras, dan lainnya. Atau ketika ada yang menyampaikan bahwa jihad paling utama adalah jihad melawan nafsu. Bukan jihad dalam arti berperang dan bunuh-bunuhan. Statemen terakhir ini sepertinya berpotensi meruntuhkan materi propaganda mereka.

Hadis Hubbul Wathan Minal Iman Itu Sahih…

Gambar
M. Khoirul Huda Kalimat hubbul wathan minal iman akhir-akhir ini kembali popular. Kalimat itu berarti cinta tanah air bagian dari iman. Bersamaan dengan naik daunnya kalimat tersebut, ada sebagian pihak yang menerima pernyataan tersebut bulat-bulat dan menyebutnya sebagai hadis Nabi Muhammad saw. Sebagian kelompok umat Islam lainnya tidak menerima pernyataan tersebut. Mereka secara ekstrim menyebut itu sebagai hadis maudhu’ alias palsu. Karena kepalsuannya, ia tidak dapat dijadikan dalil. Lebih jauh, mereka mengatakan, tidak ada dalil bagi nasionalisme. Kelompok ketiga, agaknya ingin mencari jalan tengah dengan mengatakan, kalimat itu bukan hadis, hanya perkataan ulama.  Lalu bagaimana kajian para ulama terhadap pernyataan tersebut? Benarkah ia hadis Nabi Muhamad saw? Bagaimana kualitasnya? Apakah sahih? Bagaimana dengan makna atau pengertiannya? Salah kah? Yuk, simak. Tulisan ini akan disusun secara kronologis.