Postingan

Kitab Kuno Tentang Disabilitas yang Ditulis Ulama Klasik, Kisah Para Pemimpin Lepra dan Buta

Gambar
  Sebagian orang berfikir bahwa kesarjanaan Muslim kurang menaruh perhatian terhadap isu disabilitas. Ada asumsi yang dikembangkan bahwa hal itu karena sumber utama Islam, Al-Quran dan Hadis, tidak memberikan penekanan yang cukup untuk memperhatikan isu ini. Setidaknya, Al-Quran dan Hadis tidak punya istilah yang setara dengan disabilitas. Hal ini berakibat pada sulitnya mengakses informasi dan pandangan kedua teks suci tersebut mengenai penanganan disabilitas . Asumsi ini kurang tepat karena ada cukup banyak nomenklatur yang mengarah kepada bentuk-bentuk disabilitas yang kita temukan dalam Al-Quran dan Hadis. Al-Barash, al-judzam, tha’un, jarab, hashbah, dan judari adalah beberapa istilah dalam hadis Nabi SAW. Sedangkan Al-Quran menyebut umyun (kebutaan), summun (tuli),   bukmun (bisu), a’raj (pincang), dan lainnya. Al-Quran dan Hadis menyajikan sejumlah panduan etis bersinggungan dengan orang dengan disabilitas, buta misalnya. Al-Quran mengajarkan bahwa hendaknya kaum beriman tidak

Macam-Macam Disabilitas yang Dialami Ulama Ahli Hadis

Gambar
Para penyandang disabilitas merupakan kelompok minoritas terbesar di dunia. Menurut data World Healt Organization (WHO), jumlah kelompok disabilitas mencapai 650 juta penduduk dunia. Kebanyakan berada di negara-negara berkembang. Jumlah ini akan semakin membengkak di masa depan bersamaan dengan tumbuhnya kelompok lanjut usia (lansia) dimana mereka akan mengalami proses degradasi kesehatan secara bertahap. Pada akhirnya, mereka juga akan menjadi bagian dari kelompok disabilitas. Kelompok disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang rentan mengalami diskriminasi. Hal ini menjadi perhatian dunia internasional sejak tiga dekade belakangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan sejumlah resolusi sejak 1971 yang mengupayakan perbaikan situasi bagi para penyandang disabilitas. Resolusi itu mendapat dukungan dari negara-negara Muslim. Kuwait misalnya, mencanangkan deklarasi Arab tentang bekerja bersama kaum disabel (Arab Declaration on Work with the Disabled) pada tahun 198

Pelajaran dari Jombang, Ilmu Hadis, Bu Nyai dan Pesantren Transformatif

Saya dan teman-teman saya mungkin bukan yang terbaik di bidangnya. Tingkat pendidikan kami terbilang tak tinggi-tinggi amat. Sedang dan pas-pasan. Tetapi, bukan berarti hal itu menghalangi kami untuk turut terlibat dalam upaya penguatan literasi ilmu hadis di kalangan generasi muda. Kegiatan sejenis telah kami mulai sejak 2013. Dengan bekal ala kadarnya. Tahun 2020 ini genap tujuh tahun. Ketika kegiatan ini diapresiasi banyak pihak, dan tentu diikuti dengan penuh semangat, saya mulai menyadari bahwa kegiatan ini memang bermanfaat bagi orang lain. Pada tahun ini, aliran kehidupan menuntun saya ke tempat yang luar biasa ini. Saya belajar tentang banyak hal. Ponpes. Assa'idiyyah 2 Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang. Di bawah asuhan Abah Hasan dan Bu Nyai Umdah. Dengan keramahan dan kerendahan hati, Bu Nyai menyambut kami serasa anak sendiri. Serasa santri pesantren itu sendiri. Bu nyai ini adalah aktivis sejak tahun 90-an. Ia kemudian memilih berperan di desanya

Cadar dan Laras Panjang: Imajinasi Perjuangan Islam?

Seorang teman mengirim foto di grup WA angkatan. Katanya, foto itu adalah potret karnaval tujuh-belasan di Probolinggo yg sedang heboh. Ada barisan anak-anak didandani mengenakan cadar hitam dan menenteng replika laras panjang. Konon, karena temanya meneladani perjuangan Rasulullah SAW.

Sejarah Sabotase Masjidil Haram

Akhirnya. Saya bisa mengkhatamkan lagi sebuah buku. Membaca detil demi detil. Hingga akhir. Buku yang berhasil saya khatamkan kali ini berjudul Kudeta Mekah, Sejarah Yang Tak Terkuak. Buku ini berisi laporan investigasi seorang wartawan yang mencoba menelusuri sebuah peristiwa tragis tetapi tidak banyak orang tahu. Disebut tidak banyak yang tahu persoalan sebenarnya karena peristiwa itu terjadi di wilayah kerajaan yang cenderung tertutup, di pusat kota yang menjadi ikon terpentingnya. Ya. Kerajaan Arab Saudi. Peristiwa itu terjadi di kota Mekah. Kota suci paling dirindukan umat Islam.

Kritik Kepada Ulama dalam Sejarah Islam

Agak repot juga membincang topik ini. Utamanya ketika sudah berkaitan dengan politik. Agak beda jika perbincangannya dalam konteks akademik. Agak ringan memang. Seribu tahun lalu, topik ini pernah panas juga.

Jihad dalam Al-Quran Apakah Hanya Berarti Perang? Begini Kata Al Quran dan Para Pakar Tafsir

M. Khoirul Huda Setiap individu atau kelompok memiliki keinginan untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Dalam komunitas Muslim, ada banyak individu atau kelompok yang memiliki orientasi dan cita-cita yang berbeda-beda. Di antara individu atau kelompok Muslim ada yang merujuk kepada kitab suci dalam merumuskan cita-citanya.  Kelompok Muslim yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan akan merujuk kepada kitab suci untuk menemukan ayat-ayat Tuhan yang memotivasi pengembangan pengetahuan. Kelompok spiritualis akan merujuk kitab suci menemukan dukungan kecenderungan mereka. Begitu juga kelompok politik akan mencari rujukan dalam kitab suci tentang apa yang harus diwujudkan dan cara mewujudkannya. Ketika kitab suci mengandung ayat-ayat yang menunjukkan penggunaan kekerasan seperti perang, maka dengan segera akan menarik perhatian individu dalam kelompok tersebut. Tanpa mempertimbangkan lebih jauh konteks (asbabun nuzul) ayat, pemilihan kaidah-kaidah penafsiran yang tepat,