Taha Jabir Ulwani
Meyakini otoritas Sunah
Nabi merupakan keniscayaan dalam agama Islam. Tidak seorang pun ulama salaf
mempermasalahkannya. Namun kemudian muncul sekelompok orang yang dangkal
pemahamannya serta sedikit ilmunya. Mereka tidak dapat membedakan antara sunah
yang otentik dari Nabi, baik yang dibuktikan secara meyakinkan dan pasti maupun
yang didasarkan argumentasi yang kuat, dan sunah (tradisi) orang-orang kuno dan
cerita-cerita masa lalu. Mereka juga tidak dapat membedakan batas kemungkinan dalam
berargumentasi menggunakan berita yang berasal dari generasi pertama. Dan dalam
konteks apa hujah itu digunakan. Dan apa tingkatannya dalam hierarkhi instrumen
pengetahuan manusiawi. Dan apakah berita itu cukup kuat untuk menghadapi
kontradiksi dengan kenyataan empiris atau kenyataan rasional ketika ia
menghadapi problem tersebut atau tidak.