Abstrak: Makalah ini merupakan resume hasil penelitian Ahmad ‘Ubaydi
Hasbillah (selanjutnya Ubayd) yang menyimpulkan bahwa tingkat komitmen seorang
periwayat terhadap sunnah Nabi dapat menetralisir bias ideologi dalam proses
periwayatan. Implikasinya, tingkat keterpercayaan seorang periwayat juga
meningkat yang disertai tingkat penerimaan riwayat penganut ideologi. Dalam
diskursus kajian hadis, ideologi sering digambarkan sebagai faktor yang
mempengaruhi keterpercayaan seorang periwayat. Pada tahap selanjutnya, riwayat
penganut ideologi ditolak karena kecurigaan bahwa riwayatnya dipenuhi
kepentingan ideologis. Tesis ini didukung oleh sejumlah sarjana Barat seperti Ighnaz Goldizher, Joshep Schacth, J. Nicolson, dan lainnya yang menyatakan bahwa hadis yang bereda di lingkungan ummat Islam tidak dapat diyakini berasal dari Nabi saw. Seluruhnya merupakan produk ideologi abad pertama dan kedua hirjriah. Ubayd menolak asumsi tersebut dengan menggunakan teori
resepsi komunikasi. Teori ini beroperasi dengan melihat aspek-aspek seperti
komunikator (periwayat), maksud periwayatan, strategi periwayatan, dan respon
komunikan (penerima riwayat). Hasil penelitian ini mengatakan, sekalipun
menganut ideologi berbeda, para ahli hadis sunni menerima sejumlah periwayat
Khawarij karena keteguhan mereka dalam berpegang kepada sunnah Nabi saw. yang
berdampak pada lahirnya sikap jujur; prasyarat utama penerimaan hadis. Dalam
tesis ini, ditemukan sekitar 26 periwayat Khawarij dalam literatur hadis sunni.
Kata Kunci: Ideologi, Khawarij, Teori Resepsi, Periwayatan, Hadis